PROPOSAL
REKAYASA JARINGAN KOMPUTER UNTUK MENGOPTIMALKAN
PROSES PEMBELAJARAN LABORATORIUM
Disusun Oleh:
DADANG WAHYUDI
10.142.288
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Judul :
Rekayasa Jaringan Komputer Untuk Mengoptimalkan
Proses Pembelajaran Laboratorium
Nama Mahasiswa : DADANG WAHYUDI
Nim :
10.142.288
Jurusan / Program Studi : Teknik Informatika (TI)
Pembimbing Ketua Program Studi
Universitas Bina Darma Palembang
(Syarial
Rizal,ST,MM.,M.KOM) ( Syarial Rizal,ST,MM.,M.KOM)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang
saling berhubungan satu sama lain dengan
memanfaatkan media komunikasi dan suatu protocol komunikasi, sehingga antar komputer
dapat saling berbagi dan bertukar informasi.
Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah
sangat banyak dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini,
jaringan komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian
informasi yang cepat tersebut. Semua dari komponen yang tergabung dalam
jaringan komputer tersebut haruslah mampu saling mendukung untuk menghasilkan
satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap permintaan informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna.
Sekian banyak manfaat dalam penerapan jaringan
komputer tersebut ternyata belum dioptimalkan pada lingkungan pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan Sekolah Menengah Atas Negri yang
bertempat di jalan Baturip kota lubuklinggau kabupaten Musi Rawas. Di SMA
Madrasah terdapat dua jurusan, antara lain IPA,IPS. Selama ini di Selama di SMA
Madrasah Alyah Negri, pada Laboratorium Komputer dan Pengelolaan Informasi ,masih
dijalankan sebuah sistem lama, dimana setiap siswanya melakukan login dengan menggunakan account tunggal yang telah ada di
sebuah Sistem Operasi.atau Password Komputer Di mana Setiap siswa juga
menyimpan data pekerjaannya di harddisk dimana mereka melakukan login.
Sistem lama ini dipandang sangatlah tidak efisien,
karena dengan sistem lama ini seorang Guru harus menyalakan semua komputer di
laboratoriumnya hanya untuk mengambil data pekerjaan siswanya, kemudian
menilainya. Meskipun di Laboratorium sudah terdapat jaringan komputer, tetapi pemanfaatannya
belum optimal. Sehingga manfaat jaringan komputer belum banyak dirasakan.
Berangkat dari masalah yang ada tersebut penyusun ingin melakukan optimalisasi
terhadap sistem lama itu agar manfaat jaringan komputer benar-benar bisa
dirasakan di lingkungan Laboratorium SMA Madrasah Alyah Negri 2
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah, dapat dirumuskan
masalah yang ada sebagai berikut:
Bagaimana merekayasa sebuah jaringan komputer untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran di laboratorium
1.3
Batasan Masalah
Karena jaringan
komputer memiliki banyak sekali manfaat, maka optimalisasi yang penyusun
lakukan hanya sebatas pada pembuatan file server yang berfungsi juga sebagai
Domain Controller. Adapun pembatasan masalah yang lebih rinci adalah sebagai
berikut:
1.
Pembenahan topologi fisik dan topologi
logis;
2.
Instalasi dan konfigurasi Linux Ubuntu
Server 8.10 sebagai sistem operasi dari fileserver dan Samba sebagai aplikasi
file server dan Domain Controller;
3.
Menambah, menyunting, dan menghapus user
account pada sistem operasi Linux Ubuntu Server 8.10 dan pada aplikasi Samba;
4.
Mengkoneksikan/menghubungkan Microsoft
Windows XP sebagai klien dengan Linux Ubuntu Server 8.10 yang berfungsi sebagai
file server.
1.4
Tujuan Dan Manfaat
Ada
beberapa tujuan dan manfaat yang melatar belakangi pembuatan tugas ini.
Tujuan
Dengan Terciptanya file server yang berkemampuan
juga sebagai Domain
Controller,
maka diharapkan proses pembelajaran di laboratorium dapat
berjalan
secara optimal (meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran);
manfaat
1. Mengurangi
kerangkapan data;
2. Mempermudah
dan mempercepat seorang guru untuk mengambil hasil pekerjaan siswa/siswinya;
3. Mempermudah
dan mempercepat proses pembuatan data cadangan (backup data);
4. Mampu
menambah keamanan data milik user account yang bersangkutan sehingga data tidak
mudah dicuri oleh user account lainnya;
5. Mampu
mengefektifkan penggunaan harddisk pada sisi komputer klien, sehingga harddisk
pada komputer klien tidak cepat penuh;
6. Penerapan
kuota pada setiap user account mampu menambah efektifitas penggunaan harddisk
file server, sehingga harddisk file server benar-benar optimal untuk melayani
semua user account secara merata;
7. Apabila
ada komputer klien yang rusak karena terinfeksi virus atau mengalami kerusakan
hardware seperti harddisk cacat (mengalami Bad Sector), maka data user account
akan aman karena file-filenya berada di file server.
TINJAUAN PUSTAKA
JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom
yang saling
berhubungan
antara satu dengan lainnya menggunakan protocol
komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi,
program-program, penggunaan bersama perangkat keras
seperti
printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan computer
bisa
diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang
berada
diberbagai lokasi yang terdiri dari
lebih satu komputer yang
saling
berhubungan. (Microsoft Partner in Learning, 2009)
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi
jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur
dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.(Wikipedia,2009).
Topologi Jaringan dibagi menjadi dua yaitu topologi fisik dan topologilogis.
Topologi fisik menjelaskan susunan jaringan komputer secara fisik.Topologi
fisik menguraikan bagaimana komputer, media jaringan, dan letakletak dari
komponen jaringan komputer ditempatkan.
Ghazali (2008) mengatakan bahwa sedangkan topologi logis menetapkan bagaimana informasi
atau aliran data dalam jaringan. Menurut Dwiantoro (2005) Topologi logis
menguraikan bagaimana data mengalir sepanjang komponen fisik.
LINUX
Linux merupakan sebuah sistem operasi yang serupa
dengan sistem operasi Unix dan merupakan implementasi independen dari sistem
operasi POSIX (Portable Operating System Interface), dengan ekstensi SysV (Unix
System V) dan BSD (Berkeley Software Distribution) sistem operasi Unix, yang
terutama berjalan di mesin (baca: microprocessor) keluarga Intel 80386DX, atau
yang lebih baru. Perkembangan berikutnya, Linux dapat berjalan diatas beberapa
mesin lainnya seperti Sun Sparc, Mac, PowerPC, DEC Alpha, dan PPC mk86.
Linux dahulu adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh
Linus Torvalds. Dalam mengerjakan proyek hobinya, Linus Torvalds memperoleh inspirasi
dari Minix, yaitu suatu sistem operasi Unix kecil yang dikembangkan oleh Andy
Tanembaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Pada tanggal
5 Oktober 1991 Linus Torvalds mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 Versi
ini hanya dapat menjalankan Bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C
Compiler).Sekarang Linux adalah sistem Unix yang terlengkap, bisa digunakan untuk
jaringan (networking). Pengembangan software, bahkan
untuk kebutuhan sehari-hari. Linux adalah alternatif sistem operasi yang jauh
lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial, dengan kemampuan
Linux yang setara atau bahkan lebih. (Penerbit Andi, 2005:10,11)
UBUNTU
Ubuntu adalah sebuah Sistem Operasi Open Source yang
dibangun berdasarkan Linux. Ubuntu dibuat atas dasar cita-cita yang ada di
dalam Filosofi Ubuntu, yang menyatakan bahwa perangkat lunak harus tersedia
tanpa biaya, perkakas perangkat lunak harus dapat digunakan oleh pengguna dalam
bahasa lokal mereka dan untuk mereka yang memiliki kekurangan, dan pengguna
harus memiliki kebebasan untuk menyesuaikan dan mengubah perangkat lunak mereka
menurut dengan apa yang mereka inginkan. Ubuntu secara keseluruhan berpegang
pada prinsip pengembangan Perangkat Lunak Bebas (Open Source Software). Yaitu setiap
orang diajak untuk menggunakan Perangkat Lunak, memperbaikinya, dan menyebarkannya.
Sistem Operasi Open Source yang dibangun berdasarkan Linux umumnya dinamakan
Distro Linux (Distributor Linux), Distro banyak sekali macamnya antara lain:
Debian, SuSE, Gentoo, Red Hat, Mandriva. Ubuntu sebenarnya merupakan
pengembangan dari Distro Linux yang sudah ada yakni Debian.
Debian merupakan Distro Linux yang sudah dikenal dan
diterima secara luas oleh banyak pengguna komputer dan maju dari segi
teknologi. Ubuntu bertujuan untuk membuat Distro Linux yang menyediakan sistem
Linux untuk komputasi desktop dan server yang selalu mutakhir (up-to-date).
Ubuntu menyertakan banyak paket yang sudah dipilih dengan teliti dari Distro
Debian dan menggunakan sistem manajemen paket yang handal untuk mempermudah
instalasi dan penghapusan program dengan bersih. Tidak seperti kebanyakan
Distro Linux lain yang mengirimkan perangkat lunak dengan jumlah besar yang
mungkin atau tidak digunakan, daftar paket dalam Ubuntu dikurangi hingga hanya
aplikasi-aplikasi penting dan berkualitas tinggi yang ada pada Ubuntu.
(Komunitas Ubuntu Indonesia, 2009)
FILE
SERVER
File Server adalah sebuah komputer
yang dikhususkan untuk menyimpan file-file data yang dipergunakan oleh
user-user yang komputernya terhubung pada suatu LAN (Local Area Network). Pada
jaringan komputer dengan sistem File Server, penempatan file-file seluruhnya
dipusatkan pada File Server tersebut. Apabila ada komputer user yang rusak
karena virus, maka data-data tetap aman tersimpan pada server. Dengan demikian,
faktor risiko penyalahgunaan data juga dapat
di eliminasi. Pada sistem ini, masing-masing pengguna akan mendapatkan Username
dan Password yang harus dimasukkan pada waktu mengakses file/data pada File
Server. Username dan Password tersebut yang berfungsi sebagai validasi hak
mengakses data-data pada File Server. Karena seluruh data-data penting
ditempatkan pada server, maka biasanya spesifikasi komputer server tersebut
adalah harus lebih tinggi dari komputer lainnya, terutama pada media
menyimpanan (Hard Disk) yang harus yang besar. (Albone, 2009) File Server yang
menggunakan Linux sebagai Sistem Operasi, cenderung lebih handal terhadap
serangan virus. Karena sampai saat ini belum ada virus yang mematikan atau
berbahaya untuk Linux. Sebenarnya, dengan di-update-nya Sistem Operasi Linux
maka ancaman viruspun akan semakin berkurang bahkan tidak ada lagi.
SAMBA
Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar
komputer dengan sistem operasi Linux, BSD (Berkeley Software Distribution) atau
Unix dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB
(Session Message Block).Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows
Workgroup atau Windows NT Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program
bantu sehingga Sistem Operasi Linux (dan Unix lainnya) bisa mengakses sumber
daya yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba
adalah jembatan penghubung antara Windows dan Unix.
Samba terdiri atas dua program yang berjalan di
background: SMBD (Server Message Block Daemon) dan NMBD (NetBIOS Name Block
Daemon). Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD (Server Message Block
Daemon) adalah program yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap klien
yang aktif, sementara NMBD (NetBIOS Name Block Daemon) bertugas mengkonversi nama
komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP (Internet Protocol) sekaligus juga
memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD (Server Message Block Daemon)
sendiri diatur melalui sebuah file konfigurasi. Dengan membuat file konfigurasi
yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, Domain Controller,
dan banyak fungsi lainnya. (pinguingilo, 2009)
DOMAIN CONTROLLER
Domain Controller adalah suatu sistem yang
menjadikan login user menjadi terpusat pada suatu server, jadi seorang
pengelolajaringan komputer lebih mudah dalam mengatur User Account beserta
Password-nya. Karena data User Account sudah terpusat, maka pengaturan User
Account seperti menambah, mengubah atau menghapus User Account menjadi semakin
mudah. Seorang pengelola jaringan komputer tidak perlu lagi membuat User
Account pada setiap komputer yang menjadi klien dari Domain Controller.
(Awaludin, 2009)
PACKET
TRACER
Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran
Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu
jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya
seperti GNS3, Dynamips, Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan
pada simulasi jaringan. Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet
Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator
diatas, hal tersebut nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat
konfigurasi perangkat jaringan. Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk
mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai
perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router,
switch, hub maupun perangkat lainnya. Dengan dukungan dari banyak perangkat
tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang
akan kita gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat
diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak
tergantung pada spesifikasi
yang
baik sekalipun. (Giat, 2009)
VIRTUALBOX
VirtualBox adalah sebuah software dengan lisensi
freeware (perangkat lunak gratis) yang memungkinkan anda untuk menjalankan
banyak sistem operasi (Microsoft DOS, Microsoft Windows, Linux, Solaris,
FreeBSD, Novell NetWare) secara bersamaan dalam satu OS induk. Sedangkan
menurut Poni Ferdianelli dalam majalah X Code edisi November 2007 “VirtualBox
adalah aplikasi lunak yang berfungsi untuk membangun sebuah sistem maya di
komputer. Dimana anda bisa menjalankan berbagai sistem operasi secara bersamaan
tanpa perlu mempartisi hard disk dan melakukan penginstalasian langsung.”
(Nope'x, 2009) .
METODOLOGI
TERSTRUKTUR
Metode
adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan, dan argumentasi yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni
atau disiplin yang lainnya.
Metodologi terstruktur merupakan metodologi yang
mengikuti tahapan-tahapan di dalam siklus hidup sistem yang dilengkapi dengan
alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) sehingga menghasilkan sistem
yang erstruktur dengan baik dan jelas. (Wijaya, 2009)
METODE
REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER (RSJK)
Menurut Hidayatno (2008) Rekayasa sistem adalah
kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu (tools) untuk
merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem.
Dengan berdasarkan pada pengertian Rekayasa sistem,
maka dapat dimaksudkan bahwa Metode Rekayasa Sistem Jaringan Komputer, yang
selanjutnya akan dibahas dengan menggunakan istilah Metode RSJK, adalah
kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu (tools) untuk
merancang dan menginstalasi sebuah sistem jaringan komputer yang kompleks.
Dalam pelaksanaannya Metode RSJK melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Requirements
Gathering, yaitu tahap pengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk rekayasa
sistem dan melakukan analisa Sebutan;
2. Selection
and Design, yaitu memilah dan memilih perangkat yang akan digunakan untuk
rekayasa sistem setelah dilakukan analisa. Dalam tahap ini juga dilakukan
pendesainan sistem jaringan dengan membuat prototype.
3. Implementation,
yaitu menerapkan prototype ke dalam lingkungan proyek. Jika ada hal-hal yang
terlupa pada tahap sebelumnya, maka harus dikoreksi pada tahap ini.
4. Operation,
yaitu tahap dimana jaringan komputer yang direkayasa telah siap digunakan untuk
lingkungan kerja setempat. Hendaknya sebelum memasuki tahapan ini, jaringan
komputer yang direkayasa diujicobakan terlebih dahulu.
5. Review
and Evaluation, yaitu tahap dimana dilakukan proses peninjauan dan evaluasi
setelah jaringan komputer dioperasikan. Dalam tahap ini dilakukan perbandingan
antara kinerja jaringan sebelum dan sesudah dilakukan rekayasa. Bandingkan
apakah tujuan yang diinginkan pengguna sudah sesuai dengan proyek rekayasa yang
dibuat.
METODE PERANCANGAN SISTEM
Metodologi yang digunakan oleh penyusun dalam
pembuatan tugas ini adalah metodologi
terstruktur dengan metode rekayasa sistem jaringan komputer dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Requirements
Gathering Phase (Tahap pengumpulan informasi kebutuhan)
A . Studi Literatur.
Pengumpulan
data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang
ada kaitannya dengan proyek Tugas Akhir.
B . Site
Survey
Kegiatan
dalam Site Survey mencakup observasi dan
wawancara
secara langsung ke lokasi dimana proyek ATAU Tugas akan dilaksanakan dengan
tujuan untuk memperoleh data yang paling akurat tentang kondisi yang ada saat
ini. Dalam proses Site Survey penulis akan mendokumentasikan hal-hal penting
yang kaitannya dengan proses analisa sistem, seperti: jumlah pengguna, aplikasi
yang akan dibutuhkan nantinya, pengguna dan peralatan yang dibagi pakai,
kebutuhan bandwidth, tingkat keamanan jaringan, seberapa penting jaringan
dibutuhkan, koneksi wireless. Dalam Site Survey ini juga akan didokumentasi
tentang topologi jaringan yang sudah ada di tempat yang akan dijadikan proyek
atau tugas, baik topologi fisik maupun logis. Informasi yang perlu dicatat
dalam pendokumentasian topologi fisik yaitu:
1. Lokasi
fisik dari peralatan seperti router, switch, dan host;
2. Bagaimana
peralatan tersebut saling terkoneksi
3. Jalur
dan panjang kabel / media transmisi lainnya;
4. Konfigurasi
hardware seperti host dan server. Informasi yang perlu dicatat dalam
pendokumentasian topologi logis yaitu :
1. Letak
dan ukuran dari broadcast dan collision domain;
2. Skema
untuk IP (Internet Protocol) addressing;
3. Skema
penamaan;
4. Konfigurasi
sharing;
5. Permission
(Hak akses). Setelah semua informasi yang ada di tempat proyek tugas akhir
sudah dikumpulkan, informasi–informasi tersebut dianalisa untuk menentukan
kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan untuk tugas akhir. Pada tahap ini akan
dibuat laporan analisis tentang kebutuhan tugas akhir.
2.
Selection and Design phase (Tahap desain
dan seleksi) Setelah semua kebutuhan dianalisa, selama tahap ini akan dilakukan
beberapa langkah sebagai berikut:
A. Pemilihan perangkat – perangkat yang akan
digunakan untuk tugas;
B. Pembuatan
desain jaringan yang lebih mutakhir meliputi topologi fisik dan topologi logis;
C. Mengidentifikasi kelemahan desain sejak dini;
D. Pembuatan
dan pengujian prototype, menggunakan Packet Tracert untuk pembuatan prototype
topologi fisik dan topologi logis, menggunakan Virtual Box untuk pembuatan
prototype file server.
3. Implementation
Dalam tahap ini prototype yang dibuat diterapkan pada lingkungan proyek tugas .
Pada tahap ini juga akan dilakukan pengujian terhadap kinerja jaringan komputer
dan file server, baik oleh penyusun maupun pengguna di lingkungan proyek tugas.
4. Operation
Dalam tahap ini hasil dari rekayasa jaringan sudah bisa digunakan untuk proses
pembelajaran di laboratorium KKPI.
5. Review
and Evaluation Dalam tahap ini kinerja jaringan komputer dan file server
ditinjau dan dievaluasi. Dalam tahap ini penyusun membandingkan manfaat
jaringan komputer yang dirasakan pengguna sesudah dan setelah direkayasa.
DAFTAR PUSTAKA
Albone,
Aan, et al. 2008. Rancangan Sistem Jaringan Perusahaan
PT P263 – MTI 2008.
http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/MTI-JaringanKomputer/
2008/263/P263-05-laporan.pdf
diakses pada 11 Pebruari 2009.
Awaludin,
Ujang Fajar. 2008. Samba Domain Controller (Domain Logon).
http://ujangawaludin.wordpress.com/2008/06/23/samba-domain-controllerdomain-
logon/
diakses pada 29 Januari 2009.
Dwiantoro,
Tino. 2005. Pengantar Teknologi Informasi.
http://www.dwiantoro.com/documents/Modul_9_PTI.pdf
diakses pada 12
Pebruari
2009.
Ghazali,
M. 2008. Topologi Jaringan.
http://ghanoz2480.files.wordpress.com/2008/06/ghanoz-2480-topologijaringan1.
pdf
diakses pada 12 Pebruari 2009.
Giat.
2008. Packet tracer. http://giat501.wordpress.com/2008/10/18/packettracer/
diakses
pada 12 Pebruari 2009.
Hidayatno.
2008. Apa itu Systems Engineering.
http://hidayatno.wordpress.com/2008/09/01/apa-itu-systems-engineering/
diakses
pada 12 Pebruari 2009.
Indonesia,
Wikipedia. 2009. Topologi jaringan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan
diakses pada 12 Pebruari 2009.
Komunitas
Ubuntu Indonesia. t.th. Ihwal Ubuntu. http://www.ubuntu-id.org/
diakses
pada 29 Januari 2009.
Microsoft
Partner In Learning. t.th. Jaringan Komputer. http://www.pil.web.id/
content/knowledgebase/kb_view.asp?kbid=22
diakses pada 12 Pebruari 2009.
Nope'x.
2008. Komputer di dalam Komputer.
http://klikedukasi.blogspot.com/2008/03/komputer-di-dalan-komputer.html
diakses
pada 12 Pebruari 2009.
pinguingilo.
2006. Konfigurasi Samba Sebagai PDC di Ubuntu Server.
http://ubuntulinux.or.id/blog/2006/10/06/konfigurasi-samba-sebagai-pdc-diubuntu-
server
diakses pada 29 Januari 2009.
Reid,
Allan dan Jim Lorenz. 2008. Working at a Small-to-Medium Business or
ISP,
CCNA Discovery Learning Guide.
http://www.ciscopress.com/content/images/9781587132100/samplepages/1587
132109_Sample.pdf
diakses
pada 12 Pebruari 2009.
Sofyan,
Ahmad. 2001. Domain Controller.
http://sdn.vlsm.org/share/ServerLinux/node69.html
diakses pada 29 Januari
2009.
Wahana
Komputer dan Penerbit Andi. Mari Mengenal Linux. Penerbit ANDI.
Yogyakarta,
2005.
Wijaya,
Trisnadi. t.th. Metodologi Pengembangan SI.
http://www.geocities.com/trisnadi_wijaya/lectures/ansi/Bab_3_Metodologi_Pe
ngembangan_SI.ppt
diakses pada 11 Pebruari 2009.
EmoticonEmoticon